Fungsi Ortopedi Dental – Kawat gigi bukan hanya soal senyum indah dan gigi rapi. Di balik logam kecil yang menempel di gigi, ada ilmu biomekanika, fisiologi jaringan, dan prinsip ortodonsia yang kompleks. Untuk kamu yang penasaran kenapa banyak orang—anak-anak hingga dewasa—rela memasang kawat gigi selama bertahun-tahun, artikel ini akan menjelaskan fungsi utamanya secara mendalam.
Apa Itu Kawat Gigi?
Secara medis, kawat gigi dikenal sebagai alat ortodontik tetap (fixed orthodontic appliance). Tujuannya adalah mengoreksi maloklusi, yaitu kondisi ketika gigi tidak sejajar atau tidak bertemu dengan sempurna saat menggigit.
Kawat gigi bekerja berdasarkan prinsip tekanan berkelanjutan yang memicu remodelling tulang alveolar. Saat gigi ditarik ke posisi baru, sel-sel seperti osteoklas dan osteoblas akan membentuk ulang jaringan tulang.
1. Koreksi Maloklusi (Occlusal Adjustment)
Salah satu fungsi utama kawat gigi adalah memperbaiki berbagai bentuk maloklusi, antara lain:
-
Overbite: Gigi atas menutupi gigi bawah secara berlebihan
-
Underbite: Gigi bawah lebih maju dari gigi atas
-
Crossbite: Gigi atas dan bawah tidak sejajar secara horizontal
-
Open bite: Gigi depan atas dan bawah tidak saling menyentuh saat menggigit
Perbaikan ini penting tidak hanya secara estetika, tetapi juga untuk mencegah beban kunyah tidak merata yang bisa merusak struktur sendi temporomandibular (TMJ).
2. Redistribusi Ruang Gigi
Kawat gigi membantu mengatasi masalah seperti:
-
Crowding: Gigi saling bertumpuk karena ruang rahang terlalu sempit
-
Spacing: Jarak antar gigi terlalu lebar
Dalam kasus crowding, dokter bisa melakukan ekstraksi selektif lalu mengarahkan gigi yang tersisa agar menyusun ulang secara harmonis. Dalam kasus spacing, alat seperti coil spring digunakan untuk menutup celah tersebut secara bertahap.
3. Meningkatkan Fungsi Mastikasi dan Artikulasi
Gigi yang sejajar memastikan permukaan oklusal bekerja optimal saat mengunyah makanan. Ini berdampak pada efisiensi mastikasi dan menurunkan risiko gangguan pencernaan akibat makanan yang kurang terkunyah.
Selain itu, susunan gigi yang rapi mendukung pelafalan huruf tertentu seperti “s”, “t”, dan “z”, sehingga membantu fungsi bicara.
4. Stabilisasi Gigi Pasca Trauma atau Intervensi
Setelah kecelakaan atau operasi gigi, gigi bisa bergeser. Kawat gigi dapat digunakan sebagai bagian dari splinting ortodontik untuk menstabilkan gigi selama proses pemulihan jaringan periodontal.
5. Pencegahan Masalah Gigi Jangka Panjang
Dengan memperbaiki struktur gigitan, kawat gigi turut mencegah:
-
Bruxism (kebiasaan menggemeretakkan gigi)
-
Abrasi email akibat gesekan tidak normal
-
Periodontitis yang dipicu oleh sulitnya membersihkan sela gigi yang bertumpuk
Proses Biomekanik di Balik Kawat Gigi
Saat bracket dan archwire diaplikasikan, terjadi gaya kontinu yang menggerakkan gigi. Proses ini menstimulasi:
-
Osteoklas: Menghancurkan tulang di sisi tekanan
-
Osteoblas: Membentuk tulang baru di sisi tarikan
Proses ini dikenal sebagai bone remodelling orthodontic, yang berjalan lambat dan membutuhkan waktu antara 12–36 bulan tergantung kompleksitas kasus.
BACA JUGA NIH ARTIKEL:
Cara Agar Gigi Kuat Yang Bisa Kalian Lakukan Untuk Mencegah Gigi Berlubang!
Senyum Sempurna, Fungsi Maksimal
Fungsi Ortopedi Dental bukan cuma alat kosmetik, tapi solusi biomekanik untuk perbaikan fungsional dan struktural rongga mulut. Dengan intervensi yang tepat, kita tidak hanya mendapat susunan gigi yang estetik, tetapi juga sistem stomatognatik (mulut, gigi, rahang) yang bekerja optimal.
Jadi, jika kamu berpikir untuk pasang behel, ingat: kamu sedang berinvestasi bukan hanya pada senyuman, tapi juga pada kesehatan jangka panjang.