Situs Berita Kesehatan Gigi Terkini

kahngarrettdds

Category: Kesehatan Gigi

Lebih dari Sekadar Estetika: Fungsi Ortopedi Dental dalam Kawat Gigi

Lebih dari Sekadar Estetika Fungsi Ortopedi Dental dalam Kawat Gigi

Fungsi Ortopedi Dental – Kawat gigi bukan hanya soal senyum indah dan gigi rapi. Di balik logam kecil yang menempel di gigi, ada ilmu biomekanika, fisiologi jaringan, dan prinsip ortodonsia yang kompleks. Untuk kamu yang penasaran kenapa banyak orang—anak-anak hingga dewasa—rela memasang kawat gigi selama bertahun-tahun, artikel ini akan menjelaskan fungsi utamanya secara mendalam.

Apa Itu Kawat Gigi?

Secara medis, kawat gigi dikenal sebagai alat ortodontik tetap (fixed orthodontic appliance). Tujuannya adalah mengoreksi maloklusi, yaitu kondisi ketika gigi tidak sejajar atau tidak bertemu dengan sempurna saat menggigit.

Kawat gigi bekerja berdasarkan prinsip tekanan berkelanjutan yang memicu remodelling tulang alveolar. Saat gigi ditarik ke posisi baru, sel-sel seperti osteoklas dan osteoblas akan membentuk ulang jaringan tulang.

1. Koreksi Maloklusi (Occlusal Adjustment)

Salah satu fungsi utama kawat gigi adalah memperbaiki berbagai bentuk maloklusi, antara lain:

  • Overbite: Gigi atas menutupi gigi bawah secara berlebihan

  • Underbite: Gigi bawah lebih maju dari gigi atas

  • Crossbite: Gigi atas dan bawah tidak sejajar secara horizontal

  • Open bite: Gigi depan atas dan bawah tidak saling menyentuh saat menggigit

Perbaikan ini penting tidak hanya secara estetika, tetapi juga untuk mencegah beban kunyah tidak merata yang bisa merusak struktur sendi temporomandibular (TMJ).

2. Redistribusi Ruang Gigi

Kawat gigi membantu mengatasi masalah seperti:

  • Crowding: Gigi saling bertumpuk karena ruang rahang terlalu sempit

  • Spacing: Jarak antar gigi terlalu lebar

Dalam kasus crowding, dokter bisa melakukan ekstraksi selektif lalu mengarahkan gigi yang tersisa agar menyusun ulang secara harmonis. Dalam kasus spacing, alat seperti coil spring digunakan untuk menutup celah tersebut secara bertahap.

3. Meningkatkan Fungsi Mastikasi dan Artikulasi

Gigi yang sejajar memastikan permukaan oklusal bekerja optimal saat mengunyah makanan. Ini berdampak pada efisiensi mastikasi dan menurunkan risiko gangguan pencernaan akibat makanan yang kurang terkunyah.

Selain itu, susunan gigi yang rapi mendukung pelafalan huruf tertentu seperti “s”, “t”, dan “z”, sehingga membantu fungsi bicara.

4. Stabilisasi Gigi Pasca Trauma atau Intervensi

Setelah kecelakaan atau operasi gigi, gigi bisa bergeser. Kawat gigi dapat digunakan sebagai bagian dari splinting ortodontik untuk menstabilkan gigi selama proses pemulihan jaringan periodontal.

5. Pencegahan Masalah Gigi Jangka Panjang

Dengan memperbaiki struktur gigitan, kawat gigi turut mencegah:

  • Bruxism (kebiasaan menggemeretakkan gigi)

  • Abrasi email akibat gesekan tidak normal

  • Periodontitis yang dipicu oleh sulitnya membersihkan sela gigi yang bertumpuk

Proses Biomekanik di Balik Kawat Gigi

Saat bracket dan archwire diaplikasikan, terjadi gaya kontinu yang menggerakkan gigi. Proses ini menstimulasi:

  • Osteoklas: Menghancurkan tulang di sisi tekanan

  • Osteoblas: Membentuk tulang baru di sisi tarikan

Proses ini dikenal sebagai bone remodelling orthodontic, yang berjalan lambat dan membutuhkan waktu antara 12–36 bulan tergantung kompleksitas kasus.

BACA JUGA NIH ARTIKEL: 
Cara Agar Gigi Kuat Yang Bisa Kalian Lakukan Untuk Mencegah Gigi Berlubang!

Senyum Sempurna, Fungsi Maksimal

Fungsi Ortopedi Dental bukan cuma alat kosmetik, tapi solusi biomekanik untuk perbaikan fungsional dan struktural rongga mulut. Dengan intervensi yang tepat, kita tidak hanya mendapat susunan gigi yang estetik, tetapi juga sistem stomatognatik (mulut, gigi, rahang) yang bekerja optimal.

Jadi, jika kamu berpikir untuk pasang behel, ingat: kamu sedang berinvestasi bukan hanya pada senyuman, tapi juga pada kesehatan jangka panjang.

Nutrisi Tepat untuk Senyum Sehat Rekomendasi Makanan Penjaga Kesehatan Gigi

Nutrisi Tepat untuk Senyum Sehat Rekomendasi Makanan Penjaga Kesehatan Gigi

Penjaga Kesehatan Gigi – Pernah dengar istilah “kesehatan gigi dimulai dari dapur, bukan hanya dari kamar mandi”? Meskipun sikat gigi dua kali sehari adalah langkah penting, apa yang kamu makan punya dampak besar terhadap kesehatan gigi dan gusi.

Faktanya, gigi bukan hanya struktur keras pasif—mereka adalah jaringan hidup yang terus-menerus mengalami remineralisasi dan de-mineralisasi, dipengaruhi oleh kadar asam, enzim, dan tentu saja nutrisi. Yuk, kita bahas makanan-makanan yang secara ilmiah terbukti mendukung gigi tetap kuat dan sehat!

1. Keju dan Susu: Sumber Kalsium Bioavailable

Produk susu, terutama keju, kaya akan kalsium dan fosfat, dua mineral utama pembentuk enamel, lapisan pelindung terluar gigi. Kalsium dari susu termasuk dalam kategori “highly bioavailable,” artinya mudah diserap oleh tubuh.

Keju juga meningkatkan pH dalam mulut, sehingga menetralkan asam yang diproduksi bakteri. Tak hanya itu, keju mengandung casein, protein yang membantu memperkuat enamel melalui proses remineralisasi.

2. Ikan Berlemak: Kekuatan dari Vitamin D

Tanpa vitamin D, tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan efektif. Di sinilah peran makanan seperti salmon, sarden, dan makarel. Vitamin D juga berperan dalam modulasi respons imun, penting untuk menjaga kesehatan gusi dan mencegah periodontitis.

Studi juga menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D berhubungan dengan risiko karies yang lebih tinggi pada anak-anak.

3. Sayuran Hijau: Sumber Mikronutrien dan Serat

Bayam, kale, dan brokoli mengandung magnesium, kalsium, vitamin K, dan folat yang sangat penting untuk pembentukan tulang dan jaringan penyangga gigi. Vitamin K, misalnya, membantu dalam proses koagulasi darah dan metabolisme tulang, mendukung kekuatan gusi.

Kandungan seratnya juga merangsang produksi air liur—buffer alami yang membersihkan partikel makanan dan mengandung enzim antimikroba seperti lisozim dan laktoferin.

4. Buah Apel dan Pir: Detergen Alami untuk Gigi

Buah dengan tekstur renyah seperti apel dan pir memiliki efek abrasif ringan yang membantu mengikis plak secara mekanis. Selain itu, saat dikunyah, mereka merangsang produksi air liur yang membantu menetralkan asam dan menyapu sisa makanan.

Namun, hati-hati dengan buah-buahan asam seperti jeruk atau nanas—konsumsilah bersamaan dengan makanan lain untuk menurunkan potensi erosi enamel akibat pH rendah.

5. Teh Hijau dan Teh Hitam: Polifenol Pelindung Mulut

Kedua jenis teh ini kaya akan polifenol seperti catechin dan theaflavin, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies seperti Streptococcus mutans.

Namun, perhatikan kadar tanin dan kafein dalam teh hitam karena bisa menyebabkan gigi bernoda. Solusi? Bilas mulut setelah minum atau konsumsi bersamaan dengan makanan kaya kalsium untuk menyeimbangkan efeknya.

Baca juga Artikel:
Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Ampuh Dengan Bahan Di Rumah!

Hindari: Musuh Besar Gigi

Tak lengkap rasanya kalau tak membahas makanan yang sebaiknya dihindari:

  • Karbohidrat sederhana (gula, permen, kue kering): memberi makan bakteri penghasil asam.

  • Minuman bersoda: mengandung asam fosfat dan karbonasi yang mempercepat erosi enamel.

  • Makanan lengket seperti toffee atau permen karet manis: menempel di gigi lebih lama, meningkatkan risiko plak dan asam.

Sudahkah Kamu Merawat Gigi Mu Hari Ini?

Penjaga Kesehatan Gigi bukan hanya soal kebersihan, tapi juga strategi nutrisi. Dengan memilih makanan yang kaya mineral, vitamin, dan senyawa pelindung mulut, kamu bukan hanya mendukung kekuatan gigi, tapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Jadi, kalau kamu ingin senyum tetap cemerlang dan bebas dari karies, mungkin jawabannya tidak hanya di sikat gigi—tapi juga di piring makanmu.

Apa Itu Karies Gigi, Kondisi Kerusakan Gigi Yang Menyebabkan Gigi Berlubang

Apa Itu Karies Gigi? Kondisi Kerusakan Gigi Yang Menyebabkan Gigi Berlubang

kahngarrettdds – Kamu pernah ngerasa ngilu pas makan manis atau dingin? Bisa jadi itu tanda-tanda karies gigi. Nah, karies gigi ini sering banget dianggap remeh, padahal dampaknya bisa serius kalau nggak ditangani. Artikel ini akan ngebahas lengkap tentang apa itu karies gigi dari penyebab, gejala, sampai cara mencegahnya supaya kamu bisa tetap senyum tanpa takut sakit gigi.

Penjelasan Lengkap Tentang Apa Itu Karies Gigi

Secara sederhana, karies gigi adalah kerusakan pada struktur gigi yang biasanya diawali dari pelunakan enamel (lapisan luar gigi) akibat asam yang diproduksi bakteri dari sisa makanan, terutama gula. Kalau dibiarkan, karies bisa makin dalam, masuk ke dentin bahkan sampai saraf gigi. Nah, dari sinilah muncul gigi berlubang yang nyeri dan bikin nggak nyaman.

Penyebab Utama Karies Gigi

Ada beberapa faktor yang bikin gigi kita lebih rentan kena karies. Berikut beberapa penyebab umumnya:

1. Konsumsi Gula Berlebihan

Gula jadi makanan favorit bakteri di mulut. Ketika kamu sering makan permen, minum soda, atau ngemil manis, bakteri akan mengubah gula jadi asam. Asam inilah yang lama-lama mengikis enamel gigi.

2. Jarang Sikat Gigi

Nggak sikat gigi secara rutin, apalagi sebelum tidur, bisa bikin sisa makanan dan plak menumpuk. Ini jadi ladang subur buat bakteri berkembang biak dan menyerang gigi kamu.

3. Air Liur yang Kurang

Air liur itu ternyata punya fungsi penting. Selain membantu mencerna makanan, air liur juga membantu menetralkan asam. Kalau produksi air liur kamu sedikit (misalnya karena efek obat atau dehidrasi), risiko karies bisa meningkat.

4. Struktur Gigi yang Tidak Rata

Gigi yang bentuknya cekung atau berlekuk-lekuk cenderung menyimpan lebih banyak plak. Kalau nggak dibersihin dengan benar, bisa jadi sarang karies.

Gejala Awal Karies Gigi

Karies nggak langsung bikin lubang gede di gigi. Gejalanya bisa muncul pelan-pelan, dan kalau kamu peka, bisa banget dicegah sebelum makin parah:

  • Rasa ngilu pas makan atau minum yang manis, panas, atau dingin

  • Muncul bercak putih atau coklat di permukaan gigi

  • Bau mulut yang nggak kunjung hilang meskipun udah gosok gigi

  • Lubang kecil di gigi yang kadang nggak terasa sakit di awal

Kalau udah sampai tahap sakit parah, bisa jadi kariesnya udah masuk ke bagian dalam gigi. Di titik ini, biasanya kamu butuh perawatan seperti tambal gigi atau bahkan perawatan saluran akar.

Cara Mencegah Karies Gigi

Kabar baiknya, karies gigi itu bisa dicegah. Kamu cukup rajin dan konsisten aja merawat kebersihan mulut. Ini dia beberapa tips sederhana tapi efektif:

1. Sikat Gigi Dua Kali Sehari

Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride membantu memperkuat enamel dan melawan bakteri penyebab karies. Jangan lupa sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur.

2. Kurangi Makanan dan Minuman Manis

Boleh kok makan manis, tapi jangan sering-sering dan langsung sikat gigi setelahnya. Hindari ngemil manis terus-menerus karena itu bikin mulut terus-menerus asam.

3. Rutin Periksa ke Dokter Gigi

Minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi bisa bantu deteksi dini karies dan mencegahnya makin parah. Kadang kita nggak sadar udah ada lubang kecil di gigi, lho.

4. Gunakan Benang Gigi (Dental Floss)

Meskipun kelihatan sepele, dental floss bisa menjangkau sela-sela gigi yang nggak bisa dibersihin sikat biasa. Ini penting banget buat mencegah plak menumpuk.

5. Gunakan Obat Kumur Antibakteri

Obat kumur bisa bantu menurunkan jumlah bakteri di mulut dan bikin nafas lebih segar. Tapi jangan dijadikan pengganti sikat gigi, ya!

Kenapa Karies Gigi Nggak Boleh Dianggap Sepele?

Meskipun awalnya terlihat sepele, karies gigi bisa berdampak besar. Selain menyebabkan sakit yang mengganggu aktivitas, infeksi dari gigi bisa menyebar ke bagian tubuh lain kalau dibiarkan. Bahkan, kesehatan mulut yang buruk bisa berpengaruh ke kesehatan jantung, lho.

Karies juga bisa memengaruhi rasa percaya diri. Gigi yang berlubang atau bau mulut akibat infeksi bisa bikin minder pas ngobrol sama orang lain. Jadi, penting banget buat kita semua lebih peduli sama kesehatan gigi, bukan cuma pas udah sakit aja.

Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Ampuh Dengan Bahan Di Rumah!

Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Ampuh Dengan Bahan Di Rumah!

Karang gigi, atau yang sering disebut juga dengan tartar, adalah masalah yang cukup umum tapi sering diabaikan. Awalnya sih cuma plak biasa, tapi kalau dibiarkan terus-menerus, plak ini bisa mengeras dan jadi karang gigi. Nah, kabar baiknya, kamu bisa banget kok mencoba cara menghilangkan karang gigi sendiri di rumah dengan bahan-bahan alami yang pastinya gampang didapat. Yuk, simak caranya!

Sebelum masuk ke cara mengatasinya, penting juga buat tahu penyebabnya. Karang gigi terbentuk dari plak yang tidak dibersihkan secara rutin. Plak ini asalnya dari sisa makanan dan bakteri yang menempel di gigi. Kalau kamu malas sikat gigi atau nggak pakai benang gigi, plak bisa mengeras dan jadi karang yang susah dibersihkan. Selain itu, kebiasaan merokok, terlalu sering konsumsi makanan manis, dan jarang minum air putih juga bisa memperparah kondisi karang gigi.

Baca Juga:
Obat Alami Sakit Gigi Yang Bisa Kalian Coba Sendiri Di Rumah!

Bahan-Bahan Alami Yang Bisa Jadi Cara Menghilangkan Karang Gigi

Mungkin kamu berpikir harus ke dokter gigi dulu biar karang gigi bisa hilang. Sebenarnya itu memang langkah terbaik. Tapi kalau kamu ingin mencoba dulu cara alami sebagai langkah awal, beberapa bahan ini bisa jadi pilihan:

1. Baking Soda

Baking soda punya sifat abrasif ringan yang bisa bantu mengikis plak dan noda di gigi.

Cara pakainya:

  • Campurkan 1 sendok teh baking soda dengan sedikit air sampai jadi pasta.

  • Gunakan pasta ini sebagai pasta gigi dan sikat gigimu selama 2 menit.

  • Lakukan 2–3 kali seminggu, jangan terlalu sering karena bisa bikin enamel gigi menipis.

2. Cuka Apel

Cuka apel bersifat asam dan antibakteri, cocok untuk melawan bakteri penyebab plak.

Cara pakainya:

  • Campurkan 1 sendok makan cuka apel dengan segelas air.

  • Gunakan sebagai obat kumur selama 30 detik – 1 menit.

  • Bilas mulut dengan air bersih setelahnya.

Tapi hati-hati ya, jangan terlalu sering karena sifat asamnya bisa merusak enamel kalau digunakan setiap hari.

3. Kulit Jeruk

Kulit jeruk mengandung vitamin C dan minyak alami yang bisa membantu membersihkan plak.

Cara pakainya:

  • Gosokkan bagian dalam kulit jeruk langsung ke permukaan gigi.

  • Diamkan beberapa menit lalu bilas dengan air bersih.

Cara ini juga bisa membantu menyegarkan napas lho!

4. Minyak Kelapa (Oil Pulling)

Metode oil pulling dengan minyak kelapa bisa bantu membersihkan mulut dari bakteri secara alami.

Caranya:

  • Ambil 1 sendok makan minyak kelapa murni.

  • Kumur selama 10–15 menit (jangan ditelan ya).

  • Ludahkan dan bilas mulut dengan air hangat, lalu sikat gigi seperti biasa.

Kalau rutin dilakukan, oil pulling juga bisa bantu mencegah pembentukan karang gigi baru.

Tips Tambahan Biar Karang Gigi Nggak Balik Lagi

Setelah berhasil mengurangi atau membersihkan karang gigi, kamu tetap harus menjaga kebersihan mulut biar nggak muncul lagi.

  • Sikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.

  • Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.

  • Kumur dengan mouthwash antibakteri untuk bantu mengurangi bakteri jahat.

  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama soda dan permen.

  • Minum air putih yang cukup untuk membantu membersihkan sisa makanan dalam mulut secara alami.

  • Jangan lupa untuk periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Meski kamu sudah rajin membersihkan gigi di rumah, pemeriksaan rutin tetap penting.

Jangan Harap Instan, Tapi Konsisten!

Menghilangkan karang gigi dengan bahan rumahan memang nggak bisa instan, butuh waktu dan konsistensi. Tapi, kalau kamu rajin dan sabar, hasilnya pasti bakal kelihatan. Lagipula, bahan-bahan ini aman dan murah, jadi nggak ada salahnya dicoba, kan?

Yang penting, jangan tunggu karang gigi makin parah baru kamu panik. Lebih baik mulai dari sekarang, sebelum jadi masalah yang bikin kamu harus keluar uang lebih banyak di klinik gigi.

Kalau kamu punya kondisi gigi sensitif atau masalah gusi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter gigi sebelum mencoba bahan-bahan di atas. Karena meskipun alami, tetap ada potensi iritasi kalau nggak cocok.

Obat Alami Sakit Gigi Yang Bisa Kalian Coba Sendiri Di Rumah!

Obat Alami Sakit Gigi Yang Bisa Kalian Coba Sendiri Di Rumah!

Sakit gigi memang bisa bikin hari-hari kita jadi nggak karuan. Mau makan susah, tidur pun jadi nggak nyenyak. Biasanya, sakit gigi disebabkan oleh gigi berlubang, gusi bengkak, atau infeksi. Tapi tenang aja, buat kamu yang belum sempat ke dokter gigi atau lagi cari cara alternatif, ada kok beberapa obat alami sakit gigi yang bisa dicoba sendiri di rumah. Simpel, murah, dan pastinya aman kalau digunakan dengan benar!

7 Obat Alami Untuk Sembuhkan Sakit Gigi

1. Air Garam Hangat: Obat Alami Paling Simpel

Kalau kamu lagi panik karena tiba-tiba gigi cenat-cenut, coba langsung kumur pakai air garam hangat. Caranya gampang banget:

  • Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat.

  • Kumur selama 30 detik, fokus di area gigi yang sakit.

Air garam ini punya sifat antibakteri yang bisa bantu bersihin area mulut dari bakteri penyebab infeksi. Selain itu, dia juga bisa mengurangi peradangan di gusi.

2. Bawang Putih: Kecil Tapi Ampuh!

Bawang putih nggak cuma jadi bumbu dapur, tapi juga punya khasiat luar biasa sebagai obat alami. Kandungan allicin di dalam bawang putih dikenal punya sifat antibakteri dan antinyeri.

Cara penggunaannya:

  • Hancurkan satu siung bawang putih.

  • Tempelkan langsung ke bagian gigi yang sakit selama beberapa menit.

Awalnya mungkin agak pedas dan baunya menyengat, tapi banyak orang bilang ini cukup efektif buat meredakan sakit gigi dengan cepat.

Baca Juga Berita Menarik Lainnya Hanya Di kahngarrettdds.com

3. Minyak Cengkeh: Penghilang Nyeri Alami Sejak Zaman Dulu

Minyak cengkeh udah lama banget dipakai untuk meredakan nyeri gigi secara alami. Kandungan utama dalam minyak ini, yaitu eugenol, punya efek anestesi alami yang bisa bikin area gigi mati rasa sementara.

Langkah penggunaannya:

  • Teteskan 1–2 tetes minyak cengkeh ke kapas kecil.

  • Tempelkan ke gigi yang sakit selama 10–15 menit.

Kalau nggak punya minyak cengkeh, bisa juga pakai cengkeh utuh yang dihancurkan dan ditempel langsung.

4. Kompres Dingin: Redakan Bengkak dan Rasa Nyeri

Kalau gigi kamu bengkak atau sakitnya terasa sampai ke pipi, kompres dingin bisa banget bantu meringankan rasa nyerinya.

Caranya:

  • Bungkus es batu dengan kain bersih.

  • Tempelkan di pipi dekat gigi yang sakit selama 15–20 menit.

Kompres dingin bisa memperlambat aliran darah ke area yang sakit, jadi pembengkakan dan nyerinya bisa berkurang.

5. Daun Jambu Biji: Antibakteri Alami dari Alam

Daun jambu biji punya sifat antiinflamasi dan antibakteri, jadi cocok banget buat kamu yang punya masalah gigi dan gusi. Nggak heran kalau daun ini sering dijadikan ramuan tradisional.

Cara penggunaannya:

  • Cuci bersih 2–3 lembar daun jambu biji.

  • Rebus dengan air secukupnya.

  • Gunakan air rebusannya untuk berkumur.

Atau kalau mau lebih praktis, daun bisa dikunyah langsung (tentunya sudah dicuci bersih dulu ya).

6. Teh Peppermint: Nggak Cuma Segar, Tapi Juga Menenangkan

Teh peppermint mengandung menthol yang punya efek menenangkan dan bisa bantu meredakan nyeri. Selain itu, sifat antibakterinya juga bisa bantu melawan infeksi ringan di mulut.

Langkah penggunaan:

  • Seduh satu kantong teh peppermint dalam air panas, biarkan agak dingin.

  • Tempelkan kantong teh hangat ke area gigi yang sakit.

Kalau lagi nggak punya peppermint, teh hijau juga bisa jadi alternatif karena punya kandungan antioksidan tinggi.

7. Kunyit: Anti Radang Alami yang Jarang Dilirik

Kunyit dikenal sebagai bahan anti-inflamasi yang cukup kuat. Untuk sakit gigi, kunyit bisa bantu mengurangi rasa nyeri dan juga mempercepat proses penyembuhan.

Cara pemakaian:

  • Campurkan bubuk kunyit dengan sedikit air sampai jadi pasta.

  • Oleskan langsung ke gigi atau gusi yang terasa sakit.

Bisa juga tambahkan sedikit garam atau minyak kelapa agar efeknya makin maksimal.

Dengan bahan-bahan alami di atas, kamu bisa coba meredakan sakit gigi sendiri di rumah tanpa harus buru-buru ke apotek. Tapi tetap ya, kalau sakitnya nggak kunjung reda atau malah makin parah, jangan ragu buat ke dokter gigi. Soalnya, bahan alami ini sifatnya cuma bantu meredakan, bukan mengobati penyebab utamanya.

Kalau kamu punya cara alami lain yang biasa dipakai saat sakit gigi, boleh banget dibagikan ke teman-teman atau keluarga. Siapa tahu bisa jadi pertolongan pertama yang berguna!

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén