Gangguan mental adalah isu kesehatan yang sering kali terlupakan meskipun dampaknya bisa sangat besar terhadap kehidupan sehari-hari. Masih banyak orang yang meremehkan gejala-gejalanya, bahkan ada yang menganggapnya sebagai masalah sepele atau hanya sekadar “stres biasa”. Padahal, gejala gangguan mental bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah jika tidak segera ditangani. Menyadari tanda-tanda awal sangat penting untuk mencegahnya berkembang lebih lanjut.

Berikut ini adalah lima gejala gangguan mental yang sering diabaikan banyak orang, dan kenapa kamu sebaiknya tidak mengabaikannya!

1. Perubahan Pola Tidur yang Signifikan

Pernah merasa susah tidur atau malah terbangun terlalu pagi tanpa bisa tidur kembali? Atau, mungkin kamu malah merasa selalu mengantuk sepanjang hari dan tidur lebih dari 12 jam? Perubahan pola tidur yang drastis bisa jadi tanda adanya gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan.

Depresi, misalnya, sering menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan). Pola tidur yang terganggu dapat memperburuk kondisi mental kamu, menciptakan lingkaran setan yang sulit diatasi.

Kenapa Ini Perlu Diperhatikan?

Tidur sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental. Jika kamu terus-menerus merasa lelah, baik karena kurang tidur atau tidur berlebihan, ini bisa memperburuk gejala mental lainnya, seperti mood yang buruk atau kecemasan yang meningkat. Jangan anggap ini sebagai masalah biasa yang bisa hilang dengan sendirinya.

Baca Juga:
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Dengan Benar Agar Terhindar Dari Stres Berat

2. Perubahan Mood yang Tiba-Tiba dan Ekstrem

Apakah kamu sering merasa sangat bahagia atau sangat sedih tanpa alasan yang jelas? Atau mungkin, emosimu bisa berubah dalam hitungan menit? Perubahan mood yang cepat dan ekstrem bisa menjadi gejala gangguan mood seperti bipolar disorder (gangguan bipolar) atau depresi.

Bipolar misalnya, dapat membuat seseorang mengalami periode mania (merasa sangat bersemangat, enerjik, dan impulsif) yang diikuti dengan periode depresi (merasa sangat sedih, putus asa, dan tidak termotivasi).

Kenapa Ini Perlu Diperhatikan?

Perubahan mood yang ekstrem bukan hanya mengganggu kehidupan pribadi dan pekerjaan, tetapi juga dapat berpengaruh pada hubungan sosial. Jika gejala ini sering terjadi, sangat penting untuk mencari bantuan agar kondisi ini tidak berkembang menjadi gangguan yang lebih serius.

3. Kehilangan Minat terhadap Aktivitas yang Dulu Disukai

Pernah merasa tidak tertarik lagi dengan hal-hal yang sebelumnya kamu nikmati? Mungkin kamu dulu senang berkumpul dengan teman-teman atau berolahraga, tapi kini malah merasa tidak ada energi untuk melakukannya. Kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulu disukai bisa menjadi salah satu gejala depresi.

Gejala gangguan mental ini dikenal dengan istilah anhedonia, yaitu ketidakmampuan untuk merasakan kebahagiaan atau kepuasan dari aktivitas yang sebelumnya menyenankan. Hal ini sangat berbahaya karena bisa mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Kenapa Ini Perlu Diperhatikan?

Ketika seseorang kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu ia nikmati, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah secara emosional. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, kualitas hidup akan menurun dan bisa berdampak pada hubungan sosial, pekerjaan, dan kesehatan fisik. Jangan tunggu sampai kamu merasa semakin terisolasi.

4. Perasaan Cemas yang Berlebihan Tanpa Alasan yang Jelas

Perasaan cemas adalah hal yang normal, apalagi ketika kamu sedang menghadapi situasi yang menantang. Namun, jika perasaan cemas ini muncul tanpa alasan yang jelas atau bahkan berlebihan, bisa jadi itu adalah tanda adanya gangguan kecemasan.

Orang dengan gangguan kecemasan sering merasa gelisah, khawatir, atau takut secara terus-menerus, bahkan untuk hal-hal yang tidak seharusnya dikhawatirkan. Kondisi ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, dan bisa menyebabkan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, keringat dingin, atau bahkan sesak napas.

Kenapa Ini Perlu Diperhatikan?

Kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat kamu merasa terkekang dan terisolasi. Jika dibiarkan, gangguan kecemasan bisa berkembang menjadi masalah yang lebih besar, seperti serangan panik atau gangguan kecemasan sosial. Jangan abaikan gejala ini, karena bisa memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

5. Perubahan Nafsu Makan yang Drastis

Tiba-tiba merasa sangat lapar dan makan lebih banyak dari biasanya? Atau, sebaliknya, merasa tidak nafsu makan sama sekali? Perubahan pola makan yang drastis bisa menjadi gejala gangguan mental, seperti depresi atau gangguan makan.

Depresi seringkali menyebabkan perubahan nafsu makan. Beberapa orang kehilangan selera makan sama sekali, sementara yang lain malah makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi perasaan negatif. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia juga bisa menyebabkan perubahan pola makan yang signifikan.

Kenapa Ini Perlu Diperhatikan?

Pola makan yang tidak sehat dapat berisiko bagi kesehatan fisik, selain tentu saja memperburuk kondisi mental. Misalnya, makan berlebihan untuk mengatasi stres bisa berujung pada masalah kesehatan seperti obesitas, sedangkan kehilangan nafsu makan yang ekstrem bisa menyebabkan malnutrisi. Jika perubahan pola makan terjadi tanpa alasan yang jelas, segera cari bantuan untuk mencegah dampak buruknya.

Mengapa Menyadari Gejala Awal Itu Penting?

Kebanyakan gangguan mental, jika ditangani sejak dini, dapat dikelola atau bahkan disembuhkan. Namun, jika gejala-gejalanya dibiarkan berkembang tanpa pengawasan, gangguan mental bisa menjadi semakin parah dan sulit untuk diatasi. Mengabaikan tanda-tanda peringatan seperti yang telah disebutkan di atas, hanya akan memperburuk keadaan.

Saat kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres, penting untuk segera mencari bantuan profesional. Jangan takut untuk berbicara tentang perasaan dan kondisi mentalmu. Semakin cepat kamu mengenali gejala-gejala gangguan mental, semakin cepat pula kamu bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Gangguan mental memang sering kali dianggap sebagai hal yang tabu atau sesuatu yang “hanya dalam pikiran”. Padahal, itu adalah kondisi medis yang perlu penanganan. Dengan memperhatikan gejala-gejala awal, kamu bisa mencegahnya sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan ketika merasa ada sesuatu yang salah dengan kesehatan mentalmu.